Wednesday, April 18, 2012

Tetanggaku,

Dia bukanlah aku
kita berbeda dari ujung ke ujung lainya
setiap mili dan inchi dari  kami tak ada yang sama
tak di pungkiri pula darah kami
tapi apa alasan yang tepat untuk bertaruh?
tentang perbedaan antar ujung ke ujung
tentang darah dan keturunan
kita berseteru
atas nama harga diri
atas nama kerumpunan
tapi sudut pandangku sebagai pemuja negeri ini
marah
benci
murka
bahwa kau yang bersalah
bahwa ada setitik iri di dada kami
siapa yang patut di tersangkakan?
jarak, karena begitu dekat?
atau karena rupa yang hampir sama?
Hati,

mungkin takdir telah memutuskan, kita tak pernah bisa satu!

Wahai tetanggaku, dengarlah..
Dengar!
, seribu rintik hujan di bumi kami mengutukmu
Gajah, harimau dan gorila menyumpahimu,
Kami membencimu
Tapi dalam hati kami tak bisa dipungkiri, kita dekat dalam  banyak kesamaan,
Banyak ragam yang serupa tapi kita tetap beda